“Roots” tayang perdana di televisi
Pada 23 Januari 1977, "Roots" ditayangkan perdana, menjadi program televisi yang sangat berpengaruh. Miniseri yang terdiri dari delapan episode ini menyiarkan kisah sebuah keluarga dari asal mereka di Afrika Barat hingga generasi perbudakan dan akhir Perang Saudara Amerika. "Roots" menjadi salah satu acara televisi yang paling banyak ditonton dalam sejarah Amerika dan momen penting bagi budaya mainstream dalam menanggapi warisan perbudakan. Miniseri ini diadaptasi dari novel Alex Haley, "Roots: The Saga of an American Family," yang katanya didasarkan pada penelitian yang dilakukannya sendiri tentang sejarah keluarganya. Meskipun klaim ini kemudian dipertanyakan, cerita ini berhasil menggambarkan dengan dramatis dan personal kisah brutal perdagangan budak Atlantik dan perbudakan di Amerika. Kisah dimulai dengan Kunta Kinte, seorang pejuang dari suku Mandinka yang tinggal di Gambia. Kunta ditangkap dan dijual kepada para pedagang, mengalami perjalanan menyedihkan di kapal budak, dan akhirnya dijual ke pemilik perkebunan di Virginia. Ceritanya berlanjut mengikuti keluarganya selama beberapa generasi. Miniseri ini digelar selama delapan malam berturut-turut oleh ABC karena kekhawatiran terhadap reaksi penonton, namun justru berhasil meraih popularitas besar. Diperkirakan sekitar 140 juta orang menonton, menjadikannya acara paling banyak ditonton kedua dalam sejarah televisi Amerika. "Roots" diakui atas keseimbangan narasi besar dengan cerita-cerita personal yang menggugah serta penggambaran realistis tentang kebrutalan perbudakan. Beberapa pihak menganggap "Roots" kontroversial, termasuk mantan presiden Ronald Reagan yang mengkritik penggambaran karakter. Namun secara keseluruhan, "Roots" dipuji karena menggagas pembicaraan tentang perbudakan dan dampaknya terhadap generasi berikutnya dalam bentuk yang dramatis, sesuatu yang jarang ada di televisi Amerika pada saat itu. Kini, "Roots" dikenang sebagai karya fiksi yang menggerakkan dan langkah maju dalam menghadapi sejarah rasial yang sulit di Amerika.
Berita Hari Ini yang Lebih Banyak